Hadirmu … Ditanah kering, gersang nan panas
Menjanjikan kesuburan
Keberadaanmu Di atas tanah berlumpur, berbatu lumut nan licin
Kehidupan yang terjanjikan
Siapakah kamu
Do’amu …Dipagi nan dingin terdengar menggema menguak cakrawala
membangunkan insan yang masih asyik terbuai lelap kesengsaraan
Gerak mu yang sepanjang mentari bercanda dengan awan
mengubah getir hidup yang tak pernah berujung nan tak terbatas
berharap kan ada kepastian hidup sarat makna
Ratapmu… Dimalam nan sunyi tanda syukur berbingkai sujud pada Yang Khaliq
Siapakah kamu
Kini…
Hamparan tanah kering, gersang nan panas itu telah menjadi oase kehidupan
Diatasnya kau pancangkan bendera kebanggaan
Telah kau didik putra-putrimu dengan keteladanan
Lebih kuat nan cepat tampa mangkat
Aku bangga menjadi anakmu
Ibu…
TPI, 03-01-10
Tuai padi antara masak esok jangan layu-layuan intai kami antara nampak esok jangan rindu-rinduan
Selasa, 27 Juli 2010
Selasa, 13 Juli 2010
ANEKDOT MATEMATIKA
ANEKDOT MATEMATIKA “Bilangan Prima”
Dalam suatu pelajaran matematika di ruang kelas, professor kita bidang matematika sedang memberikan perkuliahan dengan pokok pembahasan “bilangan prima”. Professor menyampaikan bahwa bilangan prima adalah suatu bilangan yang hanya mempunyai dua factor saja, atau dengan kata lain hanya dapat dibagi dengan bilangan 1 dan bilangan dirinya sendiri. Tersebutlah seorang siswa bernama Ijul begitu terkesan dengan penjelasan sang professor matematika.
Suatu hari Ijul mendapat paket dari orang tuanya berupa buah jeruk yang segar, besar dan berkualitas baik. Dibawanya paket tersebut kedalam kamar asrama dan diperlihatkan kepada kawan-kawan sekamarnya seraya berkata:
Ijul : “kawan-kawan, perhatikan jeruk saya ini, jeruk saya ini seluruhnya adalah jeruk prima”
Karim : “apakah yang engkau maksud dengan jeruk prima adalah jeruk yang bagus, segar, manis dan berkualitas baik?. Tampaknya kami sependapat dengan penilaian itu. Dan apakah engkau akan membaginya dengan kami?”
Ijul : “Oh, bukan begitu maksudku. Kawan-kawan masih ingatkah dengan penjelasan professor kita tentang bilangan prima? Bahwa jeruk prima adalah jeruk yang tidak dapat dibagi-bagi kecuali untuk bilangan satu atau dirinya sendiri, yaitu untuk diri saya sendiri, orang yang satu-satunya mendapat bagian.”
Teman lainnya: “Oh, dasar anak kedekut.”
(Al-Zaitun, edisi II)
Dalam suatu pelajaran matematika di ruang kelas, professor kita bidang matematika sedang memberikan perkuliahan dengan pokok pembahasan “bilangan prima”. Professor menyampaikan bahwa bilangan prima adalah suatu bilangan yang hanya mempunyai dua factor saja, atau dengan kata lain hanya dapat dibagi dengan bilangan 1 dan bilangan dirinya sendiri. Tersebutlah seorang siswa bernama Ijul begitu terkesan dengan penjelasan sang professor matematika.
Suatu hari Ijul mendapat paket dari orang tuanya berupa buah jeruk yang segar, besar dan berkualitas baik. Dibawanya paket tersebut kedalam kamar asrama dan diperlihatkan kepada kawan-kawan sekamarnya seraya berkata:
Ijul : “kawan-kawan, perhatikan jeruk saya ini, jeruk saya ini seluruhnya adalah jeruk prima”
Karim : “apakah yang engkau maksud dengan jeruk prima adalah jeruk yang bagus, segar, manis dan berkualitas baik?. Tampaknya kami sependapat dengan penilaian itu. Dan apakah engkau akan membaginya dengan kami?”
Ijul : “Oh, bukan begitu maksudku. Kawan-kawan masih ingatkah dengan penjelasan professor kita tentang bilangan prima? Bahwa jeruk prima adalah jeruk yang tidak dapat dibagi-bagi kecuali untuk bilangan satu atau dirinya sendiri, yaitu untuk diri saya sendiri, orang yang satu-satunya mendapat bagian.”
Teman lainnya: “Oh, dasar anak kedekut.”
(Al-Zaitun, edisi II)
Langganan:
Postingan (Atom)